Kami mengucapkan selamat datang di blog pelayanan melengkapi dan memberdayakan keluarga. Blog ini merupakan wadah pelayanan bagi pasangan nikah dan keluarga Kristen yang berisi berbagai kebenaran firman Tuhan. Harapan kami, melalui informasi ini, banyak pasangan nikah diperlengkapi agar menjadi dewasa didalam Kristus. Tuhan Yesus memberkati.

PASANGAN HIDUP ANDA, KAWAN ATAU LAWAN


Berapapun lamanya usia pernikahan Anda, yang pasti berbagai cerita, sukacita, tawa dan canda ditambah duka, kepedihan dan air mata telah menjadi suatu bumbu istimewa yang memberikan keharuman dan kenikmatan dari sebuah masakan pernikahan Anda.
Hal ini menjadikan kita senantiasa  sadar bahwa tidak ada rumah tangga yang tidak luput dari berbagai konflik.
Pada dasarnya konflik dalam rumah tangga bukanlah suatu hal negative yang harus dihindari namun merupakan suatu hal yang harus dihadapi dan disikapi secara positif dan benar. Untuk itulah mengawali sikap hati dan pikiran kita terhadap konflik rumah tangga tersebut, kita perlu mencermati dengan siapakah kita bermasalah. Dan dalam rumah tangga tentunya pribadi terdekat yang seringkali bermasalah dengan kita pertama-tama dan terutama adalah pasangan hidup kita.
SIAPAKAH PASANGAN HIDUP ANDA BAGI ANDA, KAWAN ATAU LAWAN?

MEMPERTAHANKAN KEUTUHAN PERNIKAHAN DARI DOSA PERSELINGKUHAN


“Orang-orang yang mempertahankan pernikahannya adalah orang-orang yang membangun pernikahannya bukan diatas pasir-pasir perjanjian tetapi diatas sebuah batu komitmen yang kokoh”



Fenomena perselingkuhan bukanlah suatu hal asing bagi kita yang hidup di era kecanggihan teknologi informasi. Sudah bukan lagi rahasia bahwa kantor, tempat usaha, ruang berjejaring didunia maya, tempat-tempat hiburan, dan bahkan gereja atau berbagai media sosial telah menjadi suatu tempat dimana perselingkuhan muncul dan terjadi. Pendek kata, dimana-mana orang bisa saja berselingkuh. Ditambah lagi seuah kenyataan bahwa perselingkuhan bukan lagi didominasi oleh kaum pria melainkan kaum wanitapun telah memenuhi dunia perselingkuhan. Ironisnya hari ini telah muncul suatu pandangan bahwa perselingkuhan merupakan bagian dari perkembangan zaman dan telah menjadi suatu gaya hidup bahkan dapat dikategorikan sebagai budaya zaman. Orang dirasa aneh jika mempersoalkan perselingkuhan dan dirasa aneh juga jika tidak menyetujui perselingkuhan.
Dianggap sebagai budaya sosial oleh karena perselingkuhan didasari oleh rasa suka sama suka dan dianggap “bebas” dari keterikatan, “kapan suka dan mau, ya silahkan, sudah nggak suka ya selesai!”.

Dosa imam Eli, Kesalahan Banyak Para Suami



Pada zaman Israel dipimpin oleh imam, hiduplah seorang imam yang bernama Eli. Imam Eli memiliki dua anak yaitu Hofni dan Pinehas yang keduanya dikenal sebaik orang-orang dursila (1 Samuel 2: 12). Hal yang menarik untuk dipelajari dari kisah imam Eli ini adalah kegagalan Eli dalam mengambil peran selaku imam baik dalam rumah tangga maupun bagi rakyat Israel. Saya yakin dan percaya bahwa pemilihan Eli sebagai imam telah melalui berbagai persyaratan seorang imam, yang antara lain sukses dalam membimbing keluarga. Namun dengan adanya kegagalan yang ia hadapi, adakah rakyat Israel telah salah pilih? Bukan, tetapi imam Eli ternyata adalah orang yang tidak menerapkan keimamannya dengan benar didalam keluarga. Ia gagal dalam melakukan fungsi keimaman kepada keluarganya. Firman Tuhan menggaris bawahi 3 kesalahan Eli yang menyebabkan dia gagal selaku pemimpin. Yang pertama adalah ambisi yang berlebihan , yang kedua adalah kegagalan dalam memimpin dan membina keluarga, khususnya anak-anak dan yang ketiga adalah keserakahan (1 Samuel 2: 29).